Kamis, 16 Oktober 2008

abstrak


pagi ini semua terakhir untuk ku
esok tak akan ada lagi mentari yang menghangat kan tubuh
rembulan, bintang dan kunang - kunang
tak kan ada lagi dalam hidup ku

bunda bersujud ku memohon maaf padamu
dosa setinggi tinggi nya langit
maaf yang berurai tangis
ayah ijin kan aku menghapus perihmu
perih tiada henti
menegadah tangan memohon pada yang esa
memohon ampun kepada ayah

sayang ku.........
aku sayang pada mu
walau sayang mu tak pernah utuh untuk ku
sayang ku ...............
aku ingin barang sekejap
menjadi pemilik tunggal hati

maaf untuk semua
ayah , bunda dan sayang ku
aku mohon pamit
aku akan pergi kedunia tanpa ada luka
tanpa ada tangis dan tanpa ada kebohongan

Selasa, 23 September 2008

wanita ku


wanita ku........
berikan senyuman terindah mu
agar mentari tahu tentang indah senyum mu
dan angin pun akan membawa bayang senyum
sampai kepelupuk mata sang alam

wanitaku ..............
bernyanyilah agar menentram kan hari
memberikan sentuhan indah dunia
membuai mimpi dalam nyata

wanita ku .................
tertawa lah agar tiada lagi kesombongan
dan mengoyang kan setiap tiang2 keangkuhan
dan meluluhkan kebekuan hati sang cinta

wanita ku ...................
aku mencintai mu ....................

Sabtu, 20 September 2008

INI KAH


inikah yang namanya cinta
satu hati saling berbagi
satu saling percaya
dan satu untuk berbohong

inikah nama nya sayang
saling menyakiti
saling menyalah kan

inikah arti sayang
sayang yang selalu menyakiti
sayang yang selalu
melemah kan setiap urat nadi ku

inikah cinta !
yang selalu menghancur kan mimpi indah ku
selalu memupus kan harapan ku tentang mu

jika menyakiti itu adalah sayang mu
maka sakiti aku lagi
walau sakit akan tetap terasa sayang
karna menyakiti adalah rasa sayang mu
terhadapku

medhant, 10 juli

Jumat, 05 September 2008

bidadari kecilku


wahai mentari ku
berikan seberkas cahaya mu
berikan kehangatan mu
kepada bidadari kecil ku

kini bidadari ku kecil ku
merenung diatas singgasana kalbu
menangis di batu kerinduan yang abadi
yang tak kan meruntuh di hantam senyum sang bunga

mentari ku kembali kan
senyum kecil bidadari ku
tawa riang bidadari kecil
cinta bidadari ku

bidadari kecil
tersenyum lah agar rembulan malam
dapat bercahaya seperti senyum mu
agar dingin malam menjadi hangat
sehangat senyuman mu
agar cinta tetap jadi cinta
dan benci menjadi cinta


medhant, 10 juli

Kamis, 04 September 2008

C…I…N…T…A

Ketika cinta berhembus datang

Seketika itu juga cinta bisa berlalu bak angin

Manis pahit kisah cinta masih tergambar di anganku

Rasa sakit karena cinta ingin kulupakan

Tetapi ketika cinta menyentuh kembali…..

Menyesakan dada seakan memutuskan nafasku…..

Inikah cinta ….. oohhh

Kurasakan halus kasihnya menyentuh kalbuku

Pesona dirimu …aura kasihmu…ohhh Tuhan…

Inikah yang dinamakan jatuh cinta lagi ???

Kurasakan halus kulitmu …

Hangatnya hembusan nafasmu….

Belaian kasihmu…

Ingin ku ucapkan kepadanya kata kata cintaku

Tak kuasa aku menahan gejolak yang ada di dalam dada

Seakan aku terbunuh dengan keadaan ini…

Aku tak ingin kisah manis ini berlalu

Akankah kau mengerti

Hatiku terbelenggu dengan cintamu

Akankah kau memahamiku

Akankah kita bersama…



Written by :

Tan—Kian

02 Agustus 2008

Rabu, 03 September 2008

kembali


seekor merpati datang mengahampiri ku
tengan wajah tertunduk
dia membawa kabar dari ujung sana
sedih seakan menusuk hati nya

hari seakan gelap
tubuh seakan kaku
saat kabar itu menari ditelinga ku

"kata kan wahai merpati pada nya
aku mengembalikan cinta yang dulu
iya berikan pada ku , aku tak menginginkan nya lagi"

ternyata cinta kemarin ku beri kan
kini telah ia kembali kan
cinta ku nampak bersedih
cintaku tak merona lagi

merpati tolong ucapkan
terima kasih pada yang diujung sana
cinta yang ia kembali kan akan selalu ku jaga

medhant, 10 juli

Senin, 01 September 2008

bidadari ku

termangu diantara bintang
merenung dalam pelukan rembulan malam
lingkar mimpi yang dulu ada
kini mulai hilang tanda bekas

tetes kepedihan terus mengalir
rona cahaya kehidupan cinta mu
telah memudar

sayap yang menerbangkan ku
untuk meraih mimpi dan hayal ku
kini tiada dapat terkembang

kini bidadariku hanya dapat
menangis dan terus menangis
lingkar mata yang dulu indah
kini telah menjadi kawah kesedihan

medhan, 10 juli